Selasa, 13 Maret 2012



BANGSA-BANGSA MUSLIM

Afghanistan




Ini mungkin negeri terpanas dalam urusan domestik. Sejak merdeka dari Inggris 19 Agustus 1919, Afghanistan tak lekang dari pertikaian. Sekitar 46 persen dari 647.500 km2 wilayahnya adalah padang dan bukit-bukit tandus. Secara geografis, Afghan terjepit Pakistan di timur dan selatan, Iran di barat, serta Uzbekistan dan Tajikistan di utara. Negara ini tak memiliki akses ke laut. Hal tersebut menyulitkan perdagangan Afghan.


Afghan beribukota di Kabul. Jumlah penduduk negara tersebut sekitar 25,8 juta. Pemerintahan dipimpin oleh kelompok Taliban.

Bangsa Afghan adalah keturunan dari hasil kawin campur antara berbagai bangsa penakluk seperti Persia, Arab, Turki dan Mongol. Mereka terbagi dalam berbagai kelompok suku. Yang dominan adalah Pashtun (38 persen), Tadzik (25 persen) serta Hazara 19 (persen). Etnis lain adalah Uzbek, Aimaks, Turkmen, Baloch dan banyak lainnya.

Mereka umumnya bertemperamen keras dan pemberani. Pertikaian internal acap terkait dengan masalah etnis tersebut. Termasuk pertikaian terakhir antara kelompok bekas pemerintahan terdahulu pimpinan Burhanuddin Rabbani dan Ahmad Syah Massoud, dengan kelompok pemerintahan Taliban sekarang. Pemerintahan Rabbani yang dituding kurang militan dalam Islam, banyak dikendalikan oleh orang-orang Tadzik. Sedangkan Taliban sekarang berasal dari kelompok pelajar beretnis Pashtun.

Islam masuk ke Afghan sejak masa Khalifah Ummar bin Khaththab, melalui rombongan misi pimpinan Asin bin Umar Attamimi. Di masa Khalifah Utsman bin Affan, Islam mencapai wilayah Kabul sekarang. Sejak 870 Masehi, Islam praktis telah mengakar ke seluruh wilayah Afghan.






Afghan juga merupa

kan pintu masuk penyebar-

an Islam ke lembah




Hindus dan Gangga
yang terjal di perba
sanalah Islam men-
kistan,India, Bang
hingya - Myanmar
Islam kemudian me
dewa, Srilanka hing
santara. Hingga era




melalui celah Khiber
tasan Pakistan. Dari
jangkau wilayah Pa-
ladesh hingga Ro-
Barat. Dari India,
-nyebar ke Mala-
-ga Kepulauan Nu-
1970-an, Afghan ma-






Masjid Mazar-e Sharef




sih merupakan negara sangat tradisional. Setiap wilayah dikendali- kan pemuka masyarakat dengan kelompok masing-masing. Raja hanya berfungsi menyatukan mereka secara nasional. Tingkat buta huruf mencapai lebih dari 90 persen. Kemudian terjadi kudeta.

Kalangan muda berpendidikan Barat hendak memanfaatkan momentum itu, untuk memperlancar pembaruan menyeluruh melalui reformasi agraria, mendorong perempuan bersekolah, serta melarang perkawinan di bawah umur. Perselisihan dengan tokoh adat terjadi. Pemerintahan Babrak Karmal tiba-tiba memaksakan ideologi Marxisme di seluruh bangsa. Kaum ulama memberontak. Pada 1979, pasukan merah Uni Sovyet melakukan invasi ke Afghan. Perang berkecamuk. Pemerintah Kabul dan Soviet melawan kaum adat dan mujahiddin.

Tanggal 15 Februari 1989, Soviet mundur. Mujahiddin menguasai Afghan. Namun timbul pertikaian faksi Hekmatyar (Pashtun), Massoud (Tadzik), Dostum (seorang Uzbek mantan jenderal pemerintah) serta faksi-faksi kecil. Setelah kembali terjadi perang berkepanjangan, pemerintahan koalisi terbentuk. Namun Taliban memberontak. Kini Taliban menguasai hampir seluruh wilayah, kecuali sedikit di utara yang berbeda di tangan pasukan Massoud.

Afghan memiliki sejumlah sumber daya alam, terutama gas alam. Juga minyak, batubara, tembaga, sulfur, barit, timah, seng, bijih besi serta batu mulia. Perang telah menghancurkan perekonomian sehingga bangsa ini menjadi bangsa termiskin di dunia. Politik di Pakistan dan Iran acap mempersulit Afghanistan pula. Apalagi, Barat terus menekan Afghan terutama setelah Amerika menuding Usama bin Laden -pejuang perang Afghan putra konglomerat Saudi- dituding sebagai teroris.





Aljazair





Ironis, itulah kata yang paling mewakili kondisi politik Aljazair. Selepas dari cengkraman kolonialisme berbagai bangsa, negara di jazirah Afrika itu justru larut dalam konflik politik dalam negeri. Itu dimulai saat pemerintahan pertama Aljazair di bawah presiden Muhammad Ben Bella digulingkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Houari


Boumedienne. Kepemimpinan Aljazair selanjutnya silih berganti. Satu hal yang pasti, mereka semua harus jatuh bangun mempertahankan kekuasaannya dari berbagai pemberontakan dan pertikaian politik.

Bangsa pengembara Berber, diperkirakan menjadi penduduk asli negara dengan wilayah seluas 2,4 juta km2 di jazirah Afrika itu sejak tahun 3000 SM. Namun sistem kekuasaan pertama di sana, Kerajaan Kartago, di bangun oleh orang-orang Funisia pada tahun 1000 SM dan bertahan selama ratusan tahun sampai akhirnya diruntuhkan oleh serangan pasukan Romawi pada tahun 146 SM. Setelah kejatuhan Roma, Aljazair seperti kawasan Afrika Utara lainnya berada di bawah pengaruh Kristen yang kuat.

Islam sendiri masuk ke sana pada masa Khulafaur Rasyidin, sekitar abad ke-7. Islam mempunyai pengaruh yang kuat saat kawasan itu berada di bawah kekuasaan Turki Ottoman hingga abad ke-19. Tak mengherankan jika Islam menjadi agama yang dianut 99 persen penduduk Aljazair. Sejak 1830, Aljazair menjadi jajahan Perancis hingga merdeka pada 3 Juli 1962. Setahun kemudian, Bella terpilih sebagai presiden hingga dua tahun kemudian digulingkan Boumedienne.

Setelah berkuasa 16 tahun, pada 1978 Boumedienne meninggal karena sakit. Posisinya digantikan oleh Sekjen Front Pembebasan Nasional (FLN), satu-satunya partai di Aljazair bentukan Boumedienne, Chadli Benjedid. Benjedid melakukan reorientasi perekonomian dari industrialisasi yang sentralistis ke pertanian. Benjedid juga membebaskan Bella yang selama 14 tahun ditahan oleh pendahulunya.

Pada masa pemerintahan Benjedidlah pecah pemberontakan rakyat. FLN ditentang di mana-mana. Ini memaksa Benjedid menggelar pemilu multipartai untuk pertama kalinya pada 20 Juni 1990. Diluar dugaan, partai Front Penyelamat Islam (FIS) memenangkan 54 persen suara, sementara FLN hanya 28 persen. Kegagalam FLN dalam pemilu memaksa Benjedid mengundurkan diri. Secara sepihak, hasil pemilu dibatalkan. Para tokoh FIS pun ditahan.

Dengan alasan keamanan negara, kekuasaan diambil alih Badan Penasehat Presiden (HCS) yang menunjuk Mohammed Boudiaf sebagai presiden baru. Namun Boudiaf tewas di tengah perundingan damai dengan FIS. FLN tampil lagi sebagai partai berkuasa. Saat ini Aljazair dipimpin Presiden Abdelaziz Bouteflika dan kepala pemerintahan dijalankan PM Ali Benflis.

Meski kerap dirundung pertikaian, Aljazair punya pengaruh diplomasi kuat di kawasan tersebut. Ia pernah diminta Iran menjadi negosiator dengan Amerika Serikat dalam kasus penyanderaan 52 warga AS di Iran pada 1980. Aljazair juga dikenal sebagai pendukung kemerdekaan bangsa-bangsa, termasuk Palestina.

Wilayah Aljazair meliputi dataran rendah, pegunungan dan gurun sahara di selatan, yang meliputi 85 persen dari keseluruhan wilayah. Penduduknua mencapai 30 juta jiwa. Negara yang beribukota Aljeria ini, berbatasan dengan Laut Mediterania di utara, Mali dan Nigeria di selatan, Maroko di Barat serta Tunisia dan Libya di timur.









Gurun Sahara


Kuatnya pengaruh kolonialisme Perancis terlihat dari bahasa Perancis yang menjadi pengantar selain bahasa Arab. Aspek sosial dan budaya juga memperoleh pengaruh kuat dari Perancis, selain Islam. Sastrawan Perancis terkemuka peraih nobel, Albert Camus, juga dilahirkan di Aljazair. Penduduk Aljazair saat ini mayoritas merupakan keturunan Arab-Berber. Namun secara kultural, masing-masing mengembangkan tradisi yang berbeda. Selain itu terdapat suku Tuareg yang tinggal nomaden dari oasis ke oasis.

Dalam perekonomian, minyak dan bahan tambang menjadi andalan Aljazair yang memberi kontribusi 30 persen terhadap pendapatan negara. Sayang, tingkat penyerapan tenaga kerjanya hanya 2 persen. Tingginya angka pengangguran ini menjadi salah satu pemicu penentangan rakyat terhadap FLN pada 1988. Sedangkan kontribusi sektor industri mencapai 25 persen dengan penyerapan tenaga kerja 30 persen. Produk pertaniannya adalah gandum, minyak zaitun, buah-buahan dan hewan ternak.





Bosnia Herzegovina





Ini merupakan salah satu negara kecil di Semenanjung Balkan, Eropa Tenggara, pecahan bekas Republik Federasi Sosialis Yugoslavia. Luas wilayahnya hanya 51.233 km2. Sedikit lebih luas dari Propinsi Jawa Timur. Sejarah Bosnia yang mayoritas (40%) dari 3,6 juta penduduknya beragama Islam, memang tak bisa dipisahkan dari Yugoslavia yang berdiri pada 1918.


Tak lama setelah berdiri, Yugoslavia sebenarnya nyaris mengalami perpecahan seperti sekarang. Pemilu pada 1920 melahirkan kekuatan yang relatif setara dari sejumlah partai yang mewakili setiap etnis di Yugoslavia. Akibatnya, pada 6 Januari 1929 konstitusi dibatalkan dan Yugoslavia memasuki sistem pemerintahan kerajaan diktatorial di bawah Raja Alexander. Sistem pemerintahan republik dengan konstitusi baru diterapkan selepas PD II pada November 1945 di bawah kepemimpinan Josip Broz Tito.

Pada 1991, keruntuhan Yugoslavia benar-benar menjadi kenyataan. Awalnya, Slovenia dan Kroasia yang menyatakan memisahkan diri dari Yugoslavia, menjadi negara berdaulat. Selepas itu, Yugoslavia menjadi negara yang senantiasa berubah, baik wilayahnya maupun populasinya. Menyusul Slovenia dan Kroasi, Bosnia melalui suatu referendum pun menyatakan pemisahan diri dari Yugoslavia dan menjadi negara berdaulat dipimpin Presiden Alija Izatbigovic. Inilah yang memicu pembantaian rakyat Muslim Bosnia oleh bangsa Serbia pimpinan Slobodan Milosevic pada 1992.

Serbia berupaya mempertahankan kesatuan Yugoslavia. Etnis Serbia yang umumnya bergama Kristen Ortodox ini ingin mendominasi pemerintahan, militer dan administrasi negara. Di Serbia terdapat sekitar 6 juta etnis Serbia, sedangkan di Bosnia 1,36 juta jiwa dan di Kroasia 0,5 juta jiwa. Milosevic berobsesi mewujudkan Negara Serbia Raya yang bersifat monoetnis, maka ia menentang habis-habisan berdirinya Bosnia Herzegovina yang mayoritas Muslim dengan melakukan pembersihan etnis non-Serbia.

Menghadapi aksi Serbia yang membabi buta, pada 1994 etnis Kroasia di Bosnia dan Musim Bosnia bersatu melawan kebiadaban Serbia. Namun karena persenjataan yang tak berimbang, mereka jadi bulan-bulanan Serbia. Perang sipil selama 44 bulan itu, diperkirakan memakan korban tak kurang 200 ribu jiwa, jutaan lainnya kehilangan rumah dan terpencar-pencar dari keluarga. Mayoritas dari mereka adalah ummat Islam.

Milosevic didukung Panglima Angkatan Bersenjata Radovan Karadzic, melakukan pembantaian membabi buta. Saat itulah nama Bosnia Herzegovina mencuat ke dunia dan mengundang simpati khususnya dari negara-negara Islam. Namun Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)-lah yang akhirnya menghentikan aksi brutal Serbia dengan serangan udara ke Serbia dan Montenegro. Pada penghujung 1995 NATO memaksa Serbia menandatangani perjanjian damai yang dilakukan di Dayton, Ohio, AS.

Islam masuk ke kawasan Balkan, termasuk Bosnia, sekitar tahun 1389. Yaitu saat wilayah Balkan ada di bawah kekuasaan Turki Ottoman antara abad XII hingga akhir abad XIX. Setelah berada dalam dominasi kekuasaan komunis, umat Islam Bosnia mengalami sekularisasi yang kuat.

Selama berada di bawah Yugoslavia, Bosnia Herzegovina termasuk yang paling miskin dibandingkan negara bagian lain. Kondisi ini kemudian diperparah oleh konflik etnis dengan Serbia. Saat ini Bosnia beribukota Sarajevo, wilayah dikelilingi Kroasi di utara, barat dan selatan. Sedangkan di timur berbatasan dengan Serbia.

Untuk memulihkan kondisi ekonomi, Bosnia masih harus mengandalkan bantuan luar negeri. Antara lain dari Bank Pembangunan Islam (IDB) yang pada September 2000 mendirikan Bank Internasional Bosnia. Bank tersebut dibentuk dengan modal dasar sebesar 300 juta dolar AS dengan modal disetor sebesar 60 juta dolar AS. Modal tersebut antara lain berasal dari IDB serta bank Islam lainnya sebagai pendiri seperti Bank Islam Abu Dhabi, Bank Islam Dubai, Bank Islam Bahrain serta dari investor swasta muslim lainnya.





Brunei Darussalam





Inilah salah satu negara paling kaya di dunia. Salah satu simbol kekayaan itu adalah Istana Nurul Iman, tempat tinggal keluarga Sultan yang sangat besar dengan kubah berlapis emas. Material untuk interior dan eksterior disebut-sebut didatangkan dari Italia, Inggris dan Hong Kong.

Kekayaan negara beribukota Bandar Seri Begawan itu,berasal dari penjualan minyak


buminya yang menyumbang 92 persen dari total pendapatan nasional. Ladang minyak terpenting Brunei, terdapat di Seria, sebuah kawasan pesisir. Selain itu di ladang minyak lepas pantai Kuala Belait, Jerudong dan Ampar.

Dari sumur-sumur minyak itu, Brunei memproduksi 200-an ribu barrel minyak per hari. Angka itu di bawah produksi minyak Indonesia yang mencapai 1,5 juta barrel per hari. Namun wilayah Brunei yang hanya 5.765 km2 dan dihuni oleh 300-an ribu penduduk, membuat kemakmuran yang dicapai Brunei jauh di atas kemakmuran Indonesia. Pendapatan perkapita Brunei mencapai 15 ribu dolar AS per tahun.

Namun yang memutar roda perekonomian Brunei, bukanlah penduduk asli yang bersuku bangsa Melayu. Orang Cina menguasai perdagangan dan orang Inggris menguasai industri di negara yang wilayahnya dibatasi oleh Laut Cina Selatan di utara dan Malaysia di selatan, barat dan timur.








Kemakmuran yang dinikmati warga Brunei,
menjadikan negara itu memiliki stabilitas -
politik dan ekonomi yang tinggi. Selain itu,
mayoritas masyarakat juga cenderung tidak berpolitik. Mereka menyerahkan -





berbagai urusan pada negara di bawah kepemimpinan Sultan Hassanal Bolkiah. Sultan juga merangkap jabatan sebagai perdana menteri kepala pemerintahan dan menteri dalam negeri. Sedangkan jabatan strategis lainnya diserahkan pada adik-adik dan keluarga kerajaan.

Semula Brunei merupakan sebuah kerajaan kecil yang sempat berada di bawah kekuasaan Sriwijaya. Pada masa kejayaan Majapahit, Brunei memiliki hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di pulau Jawa dan di Kepulauan Nusantara lainnya seperti Sambas, Kutai, Banjar dan Bugis.

Brunei mengubah bentuk kerajaan menjadi kesultanan bersamaan dengan masuknya Islam ke sana, pada abad ke-15. Tahun-tahun berikutnya menjadi masa kejayaan kesultanan tersebut. Daerah kekuasaannya meluas hingga ke Filipina selatan. Saking jayanya, satu catatan sejarah menyebutkan Brunei menjadi tempat perlindungan yang aman bagi para perompak. Pasalnya, tak ada armada yang berani menyambangi Brunei.

Sepanjang sejarahnya, Brunei tercatat hanya mengalami dua kali pertikaian politik. Pertama, tak lama setelah kedatangan orang Eropa pertama di Brunei. Pada tahun 1521, pelaut Spanyol Magellan mendaratkan dua kapalnya di sana. Pemberontakan rakyat dipicu ketaksukaan mereka atas campur tangan orang asing dalam pemerintahan.

Paman Sultan, Raja Muda Hasim, yang menjabat perdana menteri gagal memadamkan pemberontakan itu. Akhirnya bantuan asing dipimpin petualang Inggris, James Brooke pun ikut campur tangan atas permintaan sultan. Sebagai bayaran atas kesuksesan Brooke menumpas pemberontakan, ia diangkat sebagai raja atas wilayah Kuching, Bau dan Lundu. Akhirnya, sejak 1888 Brunei menjadi daerah protektorat Inggris.

Pada 1962, terjadi pemberontakan rakyat yang kedua dipimpin oleh Azhari. Ia menuntut kemerdekaan Kalimantan Utara yang meliputi wilayah Shabah, Serawak dan Brunei. Namun pemberontakan yang memperoleh dukungan pemerintah Soekarno di Indonesia saat itu, berhasil dipatahkan tentara Inggris. Baru pada 1971, Inggris memberikan kebebasan untuk menjalankan pemerintahan sendiri kepada Brunei.

Meski cukup lama berada di bawah pengaruh kolonialisme Inggris, namun secara kultural Islam sangat mewarnai kehidupan rakyat dan pemerintah Brunei. Islam menjadi agama mayoritas (63 persen) yang dianut rakyat Brunei, kedua agama Budha (14 persen) dan Kristen (8 persen). Brunei memberikan pendidikan gratis pada masyarakatnya.





Iran





Negeri ini memiliki sejarah peradaban yang gemilang. Wilayahnya yang terdiri atas gunung-gunung bersalju, lembah hijau dan padang pasir tandus itu, sudah dihuni lebih dari 100 ribu tahun silam. Namun suku bangsa Media dan Persia dari kawasan Asia Tengah, baru datang dan menetap di Iran pada abad ke-16 SM.


Keduanya saling berebut kekuasaan, hingga pada tahun 550 SM bangsa Persia dipimpin Raja Cyrus II berkuasa. Persia menjadi sebuah wilayah kerajaan besar meliputi Babilonia, Palestina, Suriah, seluruh Asia Kecil dan Mesir. Kejayaan itu berlangsung hingga tahun 330 SM, bersamaan dengan munculnya kekuasaan Romawi. Pada saat itu, Persia ditaklukkan Alexander Agung.

Wilayah tersebut akhirnya menjadi rebutan sejumlah suku bangsa penakluk. Pada masa itulah, bersamaan dengan masa Khulafaur Rasyidin di Arab, Islam masuk ke Persia. Sejak tahun 640, seluruh wilayah Persia telah dikuasai pemerintahan Islam. Mereka menganut paham Syi'ah, buah dari pernikahan Hussein, anak Ali bin Abu Thalib, dengan putri Kaisar Persia. Iran mulai mendapat campur tangan Eropa pada 1779, saat dinasti Qajar berkuasa.

Reza Khan merebut kekuasaan melalui suatu kudeta selepas Perang Dunia I, tepatnya pada tahun 1921. Sukses menggulingkan pemerintahan Qajar, tahun 1925 Reza Khan menjadi Shah Iran dan mengganti namanya menjadi Reza Pahlevi. Kerjasamanya dengan Nazi, menyebabkan Sekutu yang selama ini mendukungnya, memaksanya turun takhta. Ia digantikan oleh putranya Mohammad Reza Shah Pahlevi.









Pada dekade 1960-
gagas modernisasi
Ia melakukan landre-
pendidikan dan pe-
kaum wanita. Pro-
dengan Revolusi
penentangan kare-


an,Reza Shah meng
dan westernisasi.
form, menganjurkan
nyamaan hak bagi
gram yang dikenal
Putih itu mendapat -
na dianggap me-








rusak tradisi Islam. Penentangan itu disikapi Reza Shah secara otoriter. Revolusi yang dipimpin Ayatollah Ruhullah Khomeini, pada Januari 1979 berhasil menumbangkan kekuasaan Shah Iran yang telah berjalan 58 tahun. Pemerintahan monarki konstitusional Iran berganti menjadi Republik Islam Iran, hingga sekarang.

Negara dengan luas wilayah 1,65 juta km2 itu beribukota Teheran. Iran berbatasan dengan Turki dan Teluk Oman di utara, Teluk Persia di selatan, Irak di barat dan Afghanistan di timur. Jumlah penduduknya 65,2 juta (Juli 1999). Hampir seluruh orang Iran beragama Islam (89 persen Shi'ah, 10 persen Sunni). Persia, merupakan suku bangsa mayoritas di Iran (51 persen) selain Azerbaijan (24 persen). Sehingga bahasa Persia menjadi bahasa resmi negara itu. Suku bangsa lainnya adalah Kurdi, Gilaki, Mazandaran, Arab, Turkmen dan lain-lain.

Baru lewat setahun revolusi Islam, pada 20 September 1980 Iran terlibat perang dengan Irak hingga tujuh tahun lamanya. Selepas perang ini, hubungan Iran dengan negara-negara Arab dan Amerika Serikat memburuk. Kondisi ini diperparah oleh wafatnya pemimpin revolusi dan tokoh spiritual Iran, Khomeini pada 4 Juni 1989. Untuk mencegah konflik politik sepeninggal Khomeini, Ali Khamenei segera diangkat sebagai Vali E Faqih (Pemimpin tertinggi bidang agama dan politik) menggantikan kedudukan Khomeini.

Dalam sistem pemerintahan Wilayatul Faqih di Iran, juga dikenal eksekutif, legislatif dan yudikatif. Kepala pemerintahan dijalankan oleh eksekutif dipimpin seorang presiden. Pemilu dilakukan empat tahun sekali untuk memilih 290 anggota Majelis (legislatif). Pada pemilu tahun 2000, Iran memasuki babak baru dengan sistem multipartai. Sebelumnya, pemilu Iran hanya diikuti tiga kontestan yaitu Majma'e Rouhaniyoun Mobarez, Jame'e Rouhaniyat Mobarez dan Partai Pelaksana Pembangunan.

Pada pemilu tersebut, Mohammad Khatami untuk keduakalinya menjadi presiden Iran. Kemenangan Khatami dianggap sebagai kemenangan reformasi Iran.Oleh Barat, Khatami dipandang lebih kooperatif dibandingkan para pendahulunya. Ini sangat positif dalam pemulihan hubungan diplomatik kedua pihak. Namun Khatami dinilai gagal dalam memulihkan ekonomi Iran. Indikasinya, kurs rial Iran terhadap dolar AS terus melemah. Pada 1980-an, satu dolar AS setara 500 rial Iran. Kini 1.755 rial Iran per dolar AS. Bahkan di pasar gelap, nilainya hanya 8.300 rial per dolar AS.

Sementara komposisi penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan masih sekitar 50 persen dengan angka pengangguran mencapai 30 persen. Angka buta huruf terus berkurang, 52 persen pada 1980-an menjadi hanya 28 persen. Iran kaya dengan minyak dan gas bumi, batu bara, tembaga, bijih besi, timah dan sulfur.



Malaysia





Ini merupakan negara terkemuka baru di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara. Ketika kawasan ini dilanda krisis ekonomi hebat pada 1997, Malaysia menjadi satu-satunya negara yang bisa memulihkan perekonomiannya tanpa bantuan Dana Moneter Internasional (IMF). Hal itu juga didukung basis perekonomian yang kuat, yang dibangun sepanjang kepemimpinan PM Mahathir Mohammad sejak 1981.


Kemakmuran itu, tentu saja harus dibayar dengan stabilitas politik yang mantap. Namun ketika tuntutan reformasi menyeruak di Indonesia pada 1998, Malaysia terkena imbasnya. Gerakan reformasi Malaysia dimotori Mantan Wakil PM yang juga Mantan Menteri Keuangan, Anwar Ibrahim. Gerakan tersebut memuncak menjadi konflik politik antara Mahathir yang merupakan representasi United Malay National Organisation (UMNO), partai berkuasa di Malaysia dengan Anwar yang keluar dari UMNO dan mendirikan Partai Keadilan.

Akibat konflik itu, Anwar harus menghadapi tuntutan pengadilan dengan tudingan korupsi dan kasus pelecehan seksual. Tuduhan terakhir itu, telah berakhir dengan vonis pengadilan berupa 9 tahun penjara. Selain UMNO, di Malaysia terdapat Pan Islam Sa-Malaysia (PAS/Partai Islam Malaysia). Sebelum menyebrang ke UMNO, Anwar Ibrahim dikenal sebagai tokoh PAS. Saat ini, PAS berkuasa di negara bagian Trengganu dan Kelantan. Di sana, PAS menerapkan syariat Islam.


Kota Kuala Lumpur






Pada awalnya, Malaysia merupakan bagian dari Kepulauan Nusantara yang dikuasai Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Islam masuk ke Malaysia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat pada sekitar abad ke-9, bersamaan dengan masuknya Islam ke Kepulauan Nusantara. Pengaruh Barat masuk bersamaan dengan mendaratnya para pelaut Portugis di pesisir Malaka pada tahun 1511. Dari sini, mereka meluaskan koloninya ke Kepulauan Nusantara yang kemudian dikenal sebagai Indonesia.

Pengaruh Portugis di Malaka sendiri, tergeser oleh para saudagar Inggris yang berhasil mendirikan British East India Company pada 1592. Periode selanjutnya, Malaysia otomatis berada di bawah pengaruh Inggris. Pada 1948, pecah pemberontakan komunis yang dimotori orang-orang Cina. Namun keadaan kritis itu berhasil dilewati. Malaysia merdeka dari Inggris pada 31 Agustus 1975, sebagai anggota Persemakmuran.

Pada 1965, Singapura memisahkan diri dari Malaysia akibat konflik berkepanjangan antara etnis Melayu dengan Cina. Konflik itu berbekas dan meletus lagi, puncaknya pada 13 Mei 1969. Akibatnya Malaysia mengalami krisis ekonomi serta keadaan darurat selama 21 bulan. Pada 1971, Malaysia harus kehilangan salah satu wilayahnya lagi, yaitu Brunei.

Negara dengan luas 329.750 km2 berpenduduk 20,6 juta itu, dipimpin seorang sultan bergelar Yang Dipertuan Agong. Sedangkan pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri. Sebagai perdana menteri, Mahathir yang dijuluki 'Mr. M' berhasil mengembangkan perekonomian dan sumberdaya manusia Malaysia. Pada tahun 1970-an misalnya, Malaysia masih mendatangkan dosen-dosen dari Indonesia untuk mengajar di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM). Namun kini kondisi sebaliknya terjadi, mahasiswa-mahasiswa Indonesia menuntut ilmu disana.

Mahathir juga memberikan berbagai privilege kepada para pelaku ekonomi dari etnis Melayu, sebagai etnis mayoritas. Namun demikian, kebijakan Mahathir ini bisa diapresiasi oleh warga Malaysia dari etnis lain seperti Cina dan India. Orang Melayu hampir 100 persen memeluk agama Islam yang menjadi agama resmi Malaysia. Sedang Orang Cina beragama Budha dan orang India menganut Hindu. Negara dengan ibukota Kualalumpur itu, diperkirakan memiliki PDB sekitar 40 miliar dolar AS. Pertumbuhan ekonominya sempat menyentuh angka 7,5 persen per tahun.

Karet dan minyak sawit, merupakan komoditas pertanian andalan Malaysia yang memberi kontribusi pendapatan ekspor hingga 40 persen. Produksinya merupakan yang terbesar di dunia. Sedangkan bahan tambang andalannya adalah minyak dan timah putih. Kawasan industri terbesar dibangun di Petaling Jaya dan Shah Alam di negara bagian Selangor.



Pakistan





Kawasan ini selalu menghangat, karena terlibat perebutan wilayah Kashmir dengan bekas 'induk semangnya', India. Pakistan semula memang bagian dari India. Pada 1947 memisahkan diri karena mayoritas (97%) dari 133,5 juta penduduknya beragama Islam, mendapat perlakuan tak adil dari pemerintah India yang didominasi ummat Hindu. Pada 1968, Pakistan juga dilanda kerusuhan internal antara wilayah barat dengan timur.


Di sini India mendukung Pakistan Timur, hingga pada 1972 wilayah itu menjadi negara tersendiri dengan nama Bangladesh.

Pakistan meliputi wilayah seluas 803.940 km2 dengan ibu kota Islamabad. Wilayahnya berbatasan dengan Afghanistan dan Cina di utara, Laut Arab dan India di selatan, Iran di barat dan Bangladesh di timur. Peradaban Pakistan bermula dari lembah Sungai Indus yang menjadi satu dari empat pusat peradaban dunia. Kerajaan Gandhara diperkirakan sudah berdiri di sana pada tahun 3500 SM. Selanjutnya wilayah ini menjadi daerah taklukan Persia dan Romawi.

Hindu masuk pada abad ke-3 SM dan berpengaruh kuat. Namun kemudian memperoleh perimbangan saat Islam masuk ke sana pada masa pemerintahan Umar bin Khaththab. Pada abad ke-8, kekuasaan Islam di sana sangat terorganisasi hingga berhasil mendirikan kesultanan di New Delhi. Namun kesultanan itu diambil alih Dinasti Moghul pada abad ke-16. Kekuasaan dinasti keturunan Timur Lenk ini berakhir di tangan Inggris pada 1757.

Lebih dari seabad, wilayah tersebut dikuasai Inggris. Tuntutan untuk memisahkan diri dari India yang dimotori Muhammad Ali Jinnah mengkristal pada 1940 dengan dibentuknya Liga Islam. Baru pada 1947 Pakistan diakui menjadi negara tersendiri sebagai dominion dalam Persemakmuran Inggris. Selain dalam masalah Kashmir yang berlarut hingga kini, Pakistan dan India sempat terlibat perebutan wilayah Punjab dan Bengal.








Penduduknya terbilang multietnis, terlihat dari keragaman bahasa pengantar yang digunakan seperti Urdu, Punjabi, Shindhi dan Pasthun. Namun keragaman itu disatukan oleh kesamaan agama yaitu Islam. Pemilu pertama digelar 1977,namun





berakhir dengan ketidakpuasan partai oposisi. Ini karena partai yang berkuasa pimpinan Zulfikar Ali Buttho menguasai sampai 155 dari 200 kursi parlemen. Konflik politik memaksa Bhutto memerintah secara diktator.

Krisis politk terus berlanjut hingga Kepala Staf Angkatan Darat, Jendral Zia ul-Haq mengambil alih kekuasaan. Ia menghukum gantung Bhutto dengan tuduhan telah membantai lawan-lawan politiknya. Zia ul-Haq berkuasa lebih dari 10 tahun hingga pada 17 Agustus 1988 tewas karena pesawat yang ditumpanginya meledak. Ini memudahkan jalan bagi Partai Rakyat Pakistan pimpinan Benazir Bhutto, puteri Ali Bhutto, untuk berkuasa. Pada masanya, Pakistan dikenal sebagai pendukung perjuangan Mujahiddin Afghanistan. Militer kembali berkuasa setelah kudeta terhadap pemerintahan Perdana Menteri Nawaz Sharif.

Keberadaan Pakistan di wilayah yang kerap diguncang konflik, memaksanya memperkuat militer. Pakistan termasuk satu dari sedikit negara dunia ketiga yang memiliki reaktor nuklir dan rudal-rudal berhulu ledak nuklir. Kekuatan militer ini dibangun atas kerjasama dengan Cina. Kondisi ini yang membuat hubungan Pakistan tak terlalu baik dengan Amerika Serikat. Bahkan konflik keduanya memuncak pada 1987 saat AS mencanangkan proliferasi nuklir.

Topografi Pakistan terdiri dari kawasan pegunungan Transhimalaya, dataran tinggi, gurun serta lembah sungai Indus yang menjadi kawasan pertanian tersubur. Pertanian menjadi andalan ekonomi Pakistan, selain industri ringan. Komoditas pertanian unggulannya adalah beras, gandum dan kapas. Besarnya potensi pertanian Pakistan membuat ia sempat mencapai swasembada pangan.

Sedangkan industri beratnya yang dinasionalisasi pada 1971, malah mengalami kebangkrutan. Satu-satunya bahan tambang andalan hanyalah gas alam. Kondisi ini menyebabkan perekonomian Pakistan relatif tertinggal. Apalagi sektor pertanian tak mampu lagi memikul beban jumlah penduduk yang tinggi. Akibatnya tingkat urbanisasi penduduk yang semula 70 persen diantaranya tinggal di desa sangat besar. Kota-kota besar selain Islamabad seperti Karawachi, Hyderabad dan Lahore, dihiasi pemukiman kumuh.





Saudi Arabia





Sepeninggal Rasulullah Muhammad Saw, sejak tahun 634 pemerintahan di jazirah Arab dijalankan oleh para Khulafaur Rasyidin dengan sistem kekhalifahan. Pada tahun 660, kekhalifahan dijalankan oleh Muawiyah. Dalam masa pemerintahannya itu, ia sempat memindahkan ibu kota dari Madinah ke Damaskus. Setelah mengalami berbagai konflik politik, pemerintahan Islam di jazirah


Arab mengalami perpecahan. Sejak tahun 750, berbagai kerajaan kecil berdiri dan selama ratusan tahun berperang satu sama lain. Hingga pada tahun 1500-an, kerajaan Turki Ottoman berhasil menguasai sebagian besar jazirah Arab, terutama di utara dan barat laut.

Meski secara formal Arab dikuasai Turki Ottoman, namun berbagai keemiran kecil tetap berkuasa. Inilah yang membuat wilayah tersebut terus bergolak hingga akhir abad ke-19. Diantara banyak keemiran itu, para emir dinasti Saud muncul sebagai yang paling menonjol dan lama berkuasa.

Keemiran dinasti Saud, berjalan sejak abad ke 14. Kekuasannya berpusat di kota kuno Dariyah (dekat Riyadh sekarang). Pada abad 17, Dinasti Saud kian memperluas wilayah kekuasaannya. Satu demi satu keemiran yang lemah ditaklukkannya. Penguasaan Mekah dan Madinah, memperbesar pengaruh dinasti Saud atas keemiran lain. Untuk menahan pengaruh dinasti Saud, Turki Ottoman mengirim pasukan ke Arab. Namun serangan ini berhasil dipatahkan. Bersamaan dengan itu, ibu kota Arab dipindahkan dari Dariyyah ke Riyadh.








Pada periode berikutnya, pemerintahan dinasti Saud goyah oleh perebutan kekuasaan diantara anggota keluarga.Hingga pada 1902, muncul figur muda berpengaruh dari dinasti tersebut,





Abdul Aziz Ibnu Saud. Satu demi satu wilayah Arab yang terpecah, ditaklukkannya kembali. Wilayah-wilayah itu disatukannya kembali, dan pada 23 September 1932 diproklamasikan sebagai Kerajaan Saudi Arabia.

Kerajaan di jazirah Arab itu meliputi wilayah seluas 1,96 juta km2. Berbatasan dengan Irak dan Kuwait di utara, Yaman dan Oman di selatan, Yordania dan Laut Merah di barat serta Teluk Persia dan Qatar di Timur. Jumlah penduduknya 21,5 juta, 90 persen diantaranya bangsa Arab, selebihnya Astro Asia. Meski syariat Islam berlaku di sana, namun dalam beberapa hal sistem hukumnya juga mengenal perundang-undangan sekuler.

Saat ini, Saudi Arabia dipimpin oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz yang memerintah sejak 13 Juni 1982. Selaku kepala negara, raja juga merangkap kepala pemerintahan sebagai perdana menteri. Kekuasaan pemerintahan selebihnya diisi oleh keluarga dan kerabat raja. Saudi Arabia, otomatis tak mengenal pemilu.

Meski iklimnya sangat kering dengan wilayah terbesar berupa gurun pasir, namun pemerintahan Fahd berhasil membangun kemakmuran rakyat Saudi. Ini karena cadangan minyak buminya yang meliputi 26 cadangan dunia. Minyak bumi menyumbang 75 persen pendapatan Saudi dan memberi kontribusi 90 persen dari total devisa. Saudi merupakan salah satu negara yang tak memiliki utang luar negeri.

Berkah minyak bumi itulah yang telah mendorong modernisasi di Saudi. Angka melek huruf pun cukup tinggi, 62,8 persen. Namun pada sisi lain, modernisasi telah menimbulkan kesenjangan antara kehidupan kota dengan penduduk pedalaman. Juga antara golongan muda dengan kaum tua dan para ulama.

Para wanita misalnya, meski di luar rumah mengenakan pakaian semacam jubah yang disebut abha, namun di dalam rumah mereka sudah mengenakan pakaian Barat. Mereka juga menggunakan berbagai produk kosmetik Barat serta menonton aneka tayangan televisi yang selama ini ditabukan.

Pada sisi lain, Saudi juga tak bisa mengumbar cadangan minyaknya. Selain untuk menjaga stabilitas harga, juga karena tak ada sumberdaya alam lain yang dapat diandalkan selain minyak bumi. Saudi juga memperoleh pendapatan dari jutaan jamaah haji setiap tahunnya dan dari komoditas pertanian seperti kurma, daging domba dan susu yang diusahakan orang Arab Badawi di sekitar oase-oase.

Minyak, bagi Saudi juga merupakan alat politik. Hal ini menyebabkan Barat tak berkutik saat Saudi mengancam akan memboikot produksi minyak dunia, akibat meletusnya pertikaian Arab dengan Israel yang didukung Amerika Serikat.














Negara di Afrika Tengah bagian timur ini, tak bisa dikesampingkan dari peta dunia Islam. Pertama, karena Sudan merupakan negara terluas di benua Afrika. Kedua, Sudan memiliki tokoh muslim terkemuka yang menggagas penerapan syariat Islam di sana, Dr. Hassan Turabi. Sayangnya, sejak merdeka dari Inggris pada 1 Januari 1956, negara besar ini tak pernah lepas dari konflik internal perebutan kekuasaan.


Pertikaian dan perebutan kekuasaan, sudah mewarnai Sudan sejak ribuan tahun silam. Yaitu saat Raja Aksum dari Ethiopia, menghancurkan ibu kota Kerajaan Kush, Meroe. Kota tua itu dibangun raja-raja dari dinasti Mesir yang pertama datang ke Sudan Utara, sekitar tahun 4000 SM.

Selanjutnya berdirilah dua kerajaan baru yaitu Maqurra dan Alwa. Pada tahun 1500-an, Maqurra jatuh ke tangan orang-orang Arab bersamaan dengan masuknya Islam ke Sudan. Setelah melakukan perkawinan campuran dengan suku Funj, orang Arab muslim menghancurkan Alwa. Selanjutnya dinasti Funj berkuasa hingga 1821.

Selanjutnya Sudan dikuasai Turki yang saat itu berada di bawah kekuasaan Mesir yang dibacking oleh Inggris. Gubernur Jenderal Muhammad Ali, memerintah secara keras. Rakyat setempat baru dilibatkan dalam pengambilan keputusan saat Muhammad Ali digantikan Ali Khursid Agha.

Hingga 1881, tak ada pemimpin yang mengorganisasi upaya perjuangan kemerdekaan Sudan, sampai akhirnya muncul figur Muhammad Ahmad. Pasukannya berhasil menguasai Khartoum pada 26 januari 1885. Namun perjuangan itu dipatahkan oleh pasukan Mesir-Inggris. Kemerdekaan Sudan diperoleh tiga tahun setelah pada Februari 1953, Mesir dan Inggris menyepakati pemberian hak untuk mengatur pemerintahan sendiri.

Pemerintahan di wilayah seluas 2,5 juta km2 dengan penduduk 29 juta itu sendiri tak pernah benar-benar stabil. Perang saudara di Sudan merupakan konflik terpanjang dalam sejarah Afrika. Pada 1972, pernah dicapai kesepakatan damai, tapi itu tak bertahan lama. Konflik menajam antara pemerintah pusat di Sudan Utara yang mayoritas muslim dengan kelompok-kelompok etnis di selatan yang dimotori Tentara Pembebasan Rakyat Sudan (SPLA).







Islam memang menjadi agama yang dianut mayoritas (73 persen) penduduk Sudan. Sementara di selatan, masih banyak yang menganut kepercayaan tradisional (16,7 persen). Sudan berbatasan dengan Mesir dan Libya di utara, Zaire di selatan,







Chad dan Ethiopia masing-masing di barat dan timur. Pada Juni 1989, Jendral Omar Hassan Ahmad Al Bashir didukung oleh Dr. Hassan Turabi melakukan kudeta tak berdarah atas pemerintahan presiden Jakfar Numeri. Dwi-tunggal Bashir dan Turabi memimpin Sudan masing-masing sebagai presiden dan ketua parlemen. Besarnya pengaruh Turabi sebagai ketua Partai Kongres Nasional, menimbulkan kecurigaan pada Bashir.

Pada Desember 1999, Bashir lantas membubarkan parlemen. Tak hanya itu, Turabi juga dipecat dari jabatan ketua partai berkuasa. Turabi membalasnya dengan mendirikan partai baru. Demi mengamankan kekuasannya, Bashir melakukan konsolidasi dan meminta dukungan negara tetangga seperti Mesir, Libya dan negara Barat serta Amerika Serikat.

Negara-negara Barat, seperti juga Bashir, memang menilai Turabi sebagai tokoh berbahaya dengan gagasannya menegakkan syariat Islam. Tak heran ketika Turabi masih berpengaruh, Sudan diisolasi dari pergaulan dunia dengan berbagai tudingan miring seperti pelanggaran HAM dan terorisme.

Pertikaian internal di Sudan yang tak kunjung henti, membuat perekonomian negara ini tak berdaya. Apalagi tanah di Sudan utara sangat kering, kecuali sebagian wilayah di sekitar Sungai Nil. Sementara lahan pertanian di Sudan selatan, tak produktif karena jauh dari jalan, pasar dan tak tersentuh sarana transportasi.

Padahal Sudan memiliki potensi tambang berupa emas, bijih besi dan tembaga. Sedangkan potensi pertaniannya adalah kapas, gandum, kacang tanah dan hewan ternak. Lonjakan pertumbuhan ekonomi yang cukup berarti terjadi pada 1979, saat ditemukan deposit minyak bumi di Sudan selatan yang kemudian dieksplorasi.

Kesenjangan Sudan utara dengan selatan nyata sekali. Secara etnis, keduanya juga memiliki perbedaan. Sudan utara ditinggali oleh mayoritas keturunan Arab yang meliputi tiga perempat penduduk Sudan. Maka bahasa Arab menjadi bahasa pengantar utama di Sudan. Sementara di selatan orang Negro yang dominan dengan beragam suku.





Turki





Ini merupakan negara dua benua. Sekitar 95 persen dari wilayah seluas 780.580 km2 ini berada di Asia, selebihnya masuk ke kawasan Eropa. Ada yang menduga bangsa Hittiti yang menjadi penduduk pertama di kawasan ini, berasal dari Eropa.


IDugaan yang lebih populer memperkirakan orang Hittiti berasal dari Asia Tengah. Namun demikian, dalam banyak hal Turki lebih berkiblat ke Barat dibandingkan mengadaptasi sosio-politik dan kebudayaan Timur dari Asia.

Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium memang dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul). Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman.

Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat. Bahkan sepeninggal Khulafaur Rasyiddin, Turki menjadi Khilafah Islamiyah di bawah dinasti Utsmaniyah. Wilayahnya meliputi jazirah Arab, Balkan, Hongaria hingga kawasan Afrika Utara. Namun kekhalifahan itu hancur akibat perebutan kekuasaan di dalam yang melibatkan intervensi sejumlah negara asing.

Bermula dari perlawanan terhadap campur tangan asing yang dipimpin Musthofa Kemal, aksi perjuangan berubah menjadi penentangan terhadap kekuasaan Khalifah. Moment kehancuran Khilafah Islamiyah sendiri terjadi saat rakyat Turki melalui wakil-wakilnya mengeluarkan Piagam Nasional (Al Mitsaq Al Wathoni). Sejak itu, Turki menjadi sebuah negara tersendiri, terpisah dari wilayah-wilayah yang dulu merupakan kesatuan Khilafah Islamiyah. Khalifah Abdul Majid yang terakhir berkuasa, terusir ke luar Turki.







Pada 1923, disepakatilah berdirinya negara Turki dengan batas-batas wilayah seperti saat ini. Laut Hitam di utara; Irak, Suriah dan Laut Tengah di selatan; Laut Aegea di barat dan Iran serta Rusia di







timur. Negara republik dengan ibukota Ankara itu, pertama kali dipimpin oleh Musthofa Kemal. Ia melakukan modernisasi besar-besaran dengan berkiblat ke Barat. Ia mengganti penggunaan huruf Arab dengan Latin, poligami dilarang dan wanita diberi kebebasan yang sama dengan pria. Angka melek huruf, mencapai 90 persen dari 64 juta penduduk Turki saat ini. Kemal pun beroleh gelar Bapak Bangsa Turki (Attaturk) sehingga dikenal sebagai Kemal Attaturk.

Selepas PD II, kedekatan Turki dengan Barat semakin kental. Turki menolak permintaan Uni Sovyet untuk membuka pangkalan militer di wilayahnya, namun ia mengundang AS mendirikan pangkalan militer. Pada 1960-an hubungan ini retak, AS bahkan mengembargo Turki. Penyebabnya, Turki terlibat konflik dengan Yunani dalam perebutan Cyprus. Dalam kasus ini, AS lebih berpihak kepada Yunani. Namun pada 1978, embargo dicabut.

Kekentalan hubungan Turki dengan Barat mendapat tentangan, terutama dari etnis Kurdi sejak 1925 saat Kemal Attaturk berkuasa. Tapi pemberontakan dapat dipatahkan. Upaya-upaya untuk menegakkan kembali syariat Islam, senantiasa disikapi secara represif oleh pemerintah. Namun sebagian dari 98 persen penduduk Turki yang beragama Islam, terus melanjutkan upaya itu meskipun sebatas gerakan bawah tanah.

Pada 1950, untuk pertama kalinya Turki menggelar pemilu. Saat itu, Partai Republik bentukan Attaturk dikalahkan Partai Demokrat. Pada pemilu 1961, Partai Republik berkuasa lagi. Namun dominasinya kemudian tergeser oleh Partai Motherland yang berkuasa sekarang. Saat ini Turki dipimpin oleh Presiden Sulaiman Damirel dan Perdana Menteri Mesut Yilman. Selepas pemilu pertama dan pada 1980 Turki mengalami krisis politik yang membuat militer sempat mengambil alih kekuasaan.

Lebih dari separuh wilayah Turki merupakan pegunungan. Sungai Eufrat dan Tigris yang pernah menjadi pusat peradaban dunia, juga melintasi wilayah ini. Sejumlah potensi sumberdaya alam, tersedia dalam deposit yang melimpah. Salah satu yang produksinya termasuk yang terbesar di dunia adalah kromit. Lainnya adalah minyak dan gas bumi serta batu bara. Dengan dukungan Barat, industri di Turki berkembang pesat. Namun sektor pertaniannya tak ketinggalan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja mencapai 60 persen.

0 komentar:

Posting Komentar